Lentera Uniska, Banjarmasin – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari (MAB), mewanti-wanti gelaran Pilpresma 2020 tidak ada black campaign atau kampanye hitam.
Baik pasangan calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa maupun tim pemenangan diminta untuk berkampanye secara sehat selama 7 hingga 9 Desember nanti.
Ketua Bawaslu Uniska, Mursyada, meminta masing-masing kandidat maupun pendukung untuk tidak saling menjatuhkan dan mengandung unsur SARA selama kampanye berlangsung.
“Kalau larangan untuk tim sukses itu tidak ada, asal tidak membawa unsur SARA dan saling merendahkan satu sama lain aja,” tegasnya, Selasa (8/12/2020).
Bawaslu, kata dia, memastikan untuk selalu memonitor setiap kegiatan kampanye paslon. Mursyada mengaku terus berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Uniska.
“Pengawasan Bawah sampai saat ini tetap kami koordinasikan bersama KPU, dan tetap kami kawal untuk suksesnya pemilu raya,” tuturnya.
Ia menambahkan, sistem kampanye Pilpresma 2020 ini sedikit berbeda dari beberapa tahun sebelumnya. Pasalnya, setiap paslon ditekankan untuk memprioritaskan kampanye secara daring (dalam jaringan).
Hal ini dilakukan agar menghindari kerumunan massa. Maklum, pesta demokrasi mahasiswa tahun ini digelar dalam suasana pandemi Covid-19.
Nah, saat kampanye daring tersebut, ia menilai bahwa hal yang paling rentan ialah disinformasi kepada calon pemilih.
Di samping itu, salah satu alasan mendasar, lantaran minimnya jaringan internet saat mahasiswa berada di kampung halaman.
“Kemungkinan mahasiswa minim informasi dan sulitnya jaringan karena berada dikampung halaman,” tuntasnya. (Wsm/Kps)