Lentera Uniska, Banjarmasin – Nama Sanusi masuk dalam bursa Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari (MAB) periode 2021-2025.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) itu menjadi satu-satunya kontestan yang akan menantang petahana Abdul Malik untuk merebut kursi rektor lima tahun mendatang.
Hal ini terbilang menarik. Pasalnya, pada lebih dari satu dekade yang lalu, Sanusi juga pernah menjabat sebagai Rektor Uniska, tepatnya periode 2005-2009.
Lantas, apa alasan Sanusi kembali maju sebagai calon rektor di tahun ini?
Kepada Lentera, Jumat (26/03) lalu, Sanusi merasa banyak yang perlu dibenahi di Uniska. Dia juga mengatakan ingin meningkatkan kesejahteraan para mahasiswa, dosen dan karyawan.
“Saya berniat untuk berjihad demi kemajuan Uniska. Saya melihat banyak yang harus diperbaiki dan ditingkatkan, terutama tentang kesejahteraan mahasiswa, dosen dan karyawan,” ungkapnya.
Pada wawancara terpisah, pria berusia 40 tahun itu mengakui saat menjabat sebagai rektor pada 2005 hingga 2009, masih banyak cita-citanya yang belum kesampaian.
“Saat menjabat sebagai rektor, saya masih S1, banyak hal-hal yang belum saya kerjakan waktu itu. Pemikiran S1 kan beda sama S3,” katanya, usai menyampaikan rencana aksi, Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Kamis (01/04).
Ketika menjabat memegang amanah rektor Uniska satu dekade silam, Sanusi merasa belum punya banyak relasi di luar sana.
“Sekarang alhamdulillah jaringan saya ada dimana-mana, salah satunya di Papua dan Aceh. Beberapa waktu lalu, kami banyak diskusi soal strategi kerja rektor yang bagus itu seperti apa,” tuturnya.
Selain itu, Sanusi menyatakan ingin membenahi beberapa sistem yang ada di Kampus Hijau ini. Misalnya, menekankan para dosen, karyawan sampai mahasiswa di Uniska untuk lebih disiplin.
“Ya beberapa sistem di Uniska yang perlu kita benahi; masalah disiplin dosen, disiplin mahasiswa, itu nanti ke depan kita memang harus benahi,” pungkasnya. (Tim)