Lentera Uniska, Banjarmasin – Dua hari berturut-turut, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sanggar Titian Barantai (STB) Universitas Islam Kalimantan (Uniska) MAB menggelar aksi bertajuk #menolaklupa #merawatingatan.
Pertama digelar di kampus Uniska Banjarmasin pada Sabtu (22/05) kemarin. Aksi ini bertujuan untuk mengingatkan kembali tragedi terbakarnya kampus hijau pada 22 Mei 1999 silam
Tragedi saat itu cukup jadi pertanyaan. Banyak yang menilai bahwa kebakaran 22 tahun lalu tersebut dilakukan dengan sengaja.
“Mengingatkan aja bahwa Uniska pernah kejadian kebakaran dan sampai saat ini tidak ada kejelasan tentang penyebab kejadian itu,” kata Ketua Umum STB Uniska, Angga Triwahyudi kepada Lentera.
Tak hanya sampai di situ. Aksi berlanjut di bundaran Hotel Arum Banjarmasin, Minggu (23/05) sore. Mahasiswa pegiat seni ini menggelar aksi menolak lupa tragedi Jumat Kelabu pada 23 Mei 1997 silam.
Massa melakukan aksi long march di sekitar kawasan Hotel A, sambil menentengkan poster bertuliskan sindiran dan tuntutan.
Mulai dari Jalan Hasanudin HM menuju kawasan Sudimampir, hingga ke titik pusat aksi di bundaran Hotel A. Lalu kembali menuju 0 Kilometer, titik kumpul massa.
Selain itu, mahasiswa pegiat seni ini juga menyuguhkan aksi teatrikal berjudul “ABU – ABU”, racikan Unyai STB. Sebagai bentuk gambaran kejadian Jumat Kelabu 23 Mei 1997 silam.
Melalui aksi ini, STB ingin menyampaikan sebuah pesan moral. Agar warga Banjarmasin agar tetap saling menjaga keharmonisan bermasyarakat dan menjunjung tali persaudaraan.
“Hal ini terus dilakukan STB setiap tahunnya, dengan harapan untuk mengingatkan kepada masyarakat betapa pentingnya menjaga keharmonisan dan selalu menjunjung tinggi tali persaudaran tanpa mempertimbangkan perbedaan,” ujarnya.
Di akhir aksi, puluhan massa turut menggelar doa bersama. Berharap para arwah yang menjadi korban saat itu diberikan tempat terbaik dan keluarga diberi ketabahan. (Ogm)