Usai Terpilih Menjadi Gubernur BEM FISIP, Diki Wahyudi Banyak Mendapati PR

Foto dari Instagram @kpum.fisip_uniska yang diedit

Lentera Uniska, Banjarmasin – Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al Banjari (MAB) terpilih periode 2021-2022, Diki Wahyudi optimis akan benahi BEM FISIP Uniska di bawah kepemimpinannya.

Pada waktu pemilihan, Diki Wahyudi memenangkan suara sebanyak 18.47% dengan pesaingnya Alawiyah 18.19% suara pada pemilihan umum (Pemilu) 4 Desember lalu.

Melalui visi dan misinya, Diki mengungkapkan bahwa katalisator internal akan menjadi fokus utama di kepengurusannya yang baru. Tapi, ia juga tidak menyampingkan eksternal.

“Karena sesuai visi misi menjadi sebuah katalisator. Jadi, dengan kawan-kawan saya membawa perubahan dalam internalnya dulu dan secara otomatis eksternal bakal mengikuti alurnya,” Ungkapnya kepada Lentera melalui pesan singkat WhatsApp, Rabu lalu (8/12).

Pekerjaan Rumah (PR), kritik dan harapan akan membayangi sosok mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ilkom) semester 5 ini selama satu tahun kepemimpinannya.

Pasalnya, banyak dari mahasiswa FISIP yang menunggu apa saja perubahan serta motivasi yang akan dilakukan Diki untuk BEM FISIP Uniska dibandingkan dengan kepengurusan sebelumnya.

Salah satunya dari jurusan yang sama, Humaini, mahasiswa Ilkom semester 3 berharap dibawah kepemimpinan Diki, dapat membenahi BEM, Ormawa internal dan eksternal serta mahasiswa FISIP agar melakukan pendekatan dan memberdayakan sumber daya manusia.

“Selain mendengarkan juga harus siap memberi arahan dan tujuan yang jelas, serta dapat mendengarkan aspirasi-aspirasi mahasiswa FISIP jika ingin membenahi internal dari BEM FISIP,” Harapnya, Minggu (12/12) .

Kemudian juga ada dari mahasiswa Administrasi Publik menyarankan untuk agar dapat mengajak mahasiswa yang tidak berorganisasi juga ikut berkontribusi untuk membantu masyarakat yang dominannya lebih ke sosial.

“Gubernur BEM bisa mencoba bekerjasama dengan mahasiswa yang mau jadi relawan untuk mengajar anak-anak di desa, tujuannya agar kegiatan yg dilakukan BEM bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” Ungkapnya.

Mahasiswa FISIP lainnya juga berpendapat agar lebih transparansi dan pentingnya komunikasi, serta memperjelas program kerja yang akan dilakukan agar tepat sasaran dan membuat kemajuan khususnya di FISIP Uniska. (Gba/Tns)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *