Menanti Malam Lailatul Qadar

Mesjid Hasanuddin Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Lentera Uniska, Banjarmasin – Tak terasa umat muslim sudah memasuki lebih separuh bulan suci Ramadan, kurang dari sepuluh hari lagi berakhirlah Ramadan 1443 hijriah. Ada malam yang spesial menjelang tutupnya bulan Ramadan, yakni malam lailatul qadar. Umat muslim diseluruh Dunia pun menanti kedatangan malam Lailatul Qadar.

Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang agung dan istimewa, bahkan dalam Al Quran Surah Al Qadar diterangkan bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan.

‎لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Artinya: “Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.” (Q.S Al Qadar ayat 3).

Menurut sejumlah riwayat, Allah SWT menurunkan Lailatul Qadar pada malam ganjil di sepuluh terakhir Ramadan.

Di sebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, Rasulullah dalam sabdanya:

‎تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ

Artinya: “Carilah malam lailatul qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.” (HR. Bukhari & Muslim).

Lalu, apakah ada tanda-tanda datangnya lailatul qadar?

Jumhur ulama tidak bisa memastikan tanggal berapa jatuhnya malam Lailatul Qadar. Dengan demikian, ada sejumlah hadits yang menyebutkan tanda datangnya malam lailatul qadar, seperti dikutip dari situs bersamadakwah.net.

‎لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء

Artinya: “Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi harinya matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi dengan sanad yang baik menurut Haitsami)

‎إِنَّ أَمَارَةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَنَّهَا صَافِيَةٌ بَلْجَةٌ كَأَنَّ فِيهَا قَمَراً سَاطِعاً سَاكِنَةٌ سَاجِيَةٌ لاَ بَرْدَ فِيهَا وَلاَ حَرَّ وَلاَ يَحِلُّ لِكَوْكَبٍ أَنْ يُرْمَى بِهِ فِيهَا حَتَّى تُصْبِحَ وَإِنَّ أَمَارَتَهَا أَنَّ الشَّمْسَ صَبِيحَتَهَا تَخْرُجُ مُسْتَوِيَةً لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ مِثْلَ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ وَلاَ يَحِلُّ لِلشَّيْطَانِ أَنْ يَخْرُجَ مَعَهَا يَوْمَئِذٍ

Artinya: “Sesungguhnya tanda Lailatul Qadar adalah jernih lagi terang, seakan-akan ada rembulan yang terang-benderang, tenang lagi sejuk, tidak ada dingin padanya tidak pula panas, dan tidak pula ada pelemparan bintang (meteor) pada malam itu hingga pagi, dan sesungguhnya tandanya adalah bahwa pada pagi hari, matahari keluar dengan sempurna tanpa ada kesilauan padanya, seperti bulan pada bulan purnama. Syaithan tidak halal untuk keluar bersama (Lailatul Qadar) pada hari itu.” (HR. Ahmad; hasan)

Ubay bin Ka’ab menjelaskan:

‎وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا

Artinya: “..Dan sebagai tandanya adalah pada pagi harinya matahari terbit dengan cahaya putih yang tidak bersinar-sinar menyilaukan.” (HR. Muslim)

‎أُرِيتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ ثُمَّ أُنْسِيتُهَا وَأَرَانِى صُبْحَهَا أَسْجُدُ فِى مَاءٍ وَطِينٍ

Artinya: “Telah diperlihatkan kepadaku lailatul qadr, kemudian saya dibuat lupa terhadapnya, dan saya melihat bahwa diriku sujud di atas air dan tanah pada pagi hari.” (HR. Muslim)

Jadi secara ringkas, berdasarkan hadits-hadits di atas, tanda lailatul qadar ada lima yaitu:

  1. Pada malam itu langit relatif jernih dan terang.
  2. Hawa malam itu tidak panas, juga tidak terlalu dingin.
  3. Malam itu tidak ada meteor.
  4. Terkadang malam itu turun hujan.
  5. Pagi harinya matahari terbit dengan sempurna, cahayanya putih dan relatif tidak menyilaukan.

Seperti demikianlah lima tanda-tanda datangnya malam lailatul qadar berdasarkan hadist Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *