Lentera Uniska, Banjarmasin – Hari raya Idul Fitri merupakan hari kemenangan usai berpuasa penuh di bulan Ramadan, Idul Fitri identik dengan mandi dan salat di pagi yang dimulai sejak matahari terbit sampai masuk waktu salat zuhur.
Salat Idul Fitri disunnahkan memperlambatnya. Hal ini untuk memberi kesempatan mereka yang belum berzakat fitrah.
Namun, sebelum berangkat salat, maka disunnahkan mandi terlebih dahulu.
Berikut Niat dan Tata Cara Mandi Idul Fitri dikutip dari NU Online
Nawaitul ghusla li’idil fithri sunnatan lillahi ta’ala
Artinya:
“Aku niat mandi untuk merayakan Idulfitri
sebagai sunah karena Allah ta’ala.”
Setelah membaca niat, berikut tata cara mandi Idul Fitri:
- Membaca niat mandi bersih Idul Fitri.
- Membasuh tangan sebanyak tiga kali dengan air mengalir.
- Membersihkan semua najis dan kotoran pada
tubuh terutama bagian lipatan. - Berwudhu.
- Mengguyur air ke seluruh anggota tubuh dari atas kepala hingga bawah.
- Siram anggota tubuh mulai dari sebelah kanan, lalu kiri.
- Setelah itu, lanjutkan seperti mandi pada umumnya hingga bersih.
Tata Cara dan Bacaan Salat Idul Fitri
Sebelum melaksankan salat idul fitri, dianjurkan untuk memperbanyak bacaan takbir, tahmid dan tasbih. Perlu diketahui bahwa tidak ada azan dan ikamah dalam shalat Idul Fitri. Namun, digantikan dengan menyeru “ash-shalata jami’ah,”.
- Memulai dengan bacaan niat sholat idul fitri bagi imam atau makmum, yang bunyinya sebagai berikut:
Ushalli sunnata li’idil fithri rak’ataini ma’muman/imaman lillahi ta’ala
Artinya:
“Aku berniat shalat sunah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
- Membaca takbiratul ihram (Allahuakbar) sambil mengangkat kedua tangan.
- Membaca takbir sebanyak tujuh kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara setiap takbir dianjurkan untuk membaca:
Subhanallah wal hamdulillah wa laailaahaillallah wa Allahu Akbar
- Membaca surah Al Fatihah, kemudian diteruskan dengan membaca surah pendek Al Quran.
- Setelah itu lalu ruku, sujud, duduk di antara dua sujud dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti salat biasa.
- Pada rakaat kedua sebelum membaca surah Al Fatihah, disunahkan untuk membaca takbir sebanyak lima kali sambil mengangkat tangan dan di antara setiap takbir disunahkan membaca:
Subhanallah wal hamdulilah wa laailaahaillallah wa Allahu Akbar
- Membaca Al Fatihah dan diteruskan membaca surah pendek dari Al Quran.
- Setelah itu ruku, sujud dan seterusnya hingga salam.
- Setelah salam, kemudian dianjurkan atau disunahkan untuk mendengarkan khutbah Idul Fitri.
Jika jumlah jemaah kurang dari empat orang, atau tidak ada yang berkemampuan khutbah, maka salat Idul Fitri boleh dilakukan tanpa khutbah. Jika jemaah ada empat orang atau lebih, maka salat Idul Fitri bisa dilengkapi dengan khutbah.
Khutbah Salat Idul Fitri Hari Pertama
Khutbah ini juga perlu diketahui. Usai salat Idul Fitri, khatib melaksanakan khutbah dengan mengikuti beberapa ketentuan sebagai berikut:
- Disunakan untuk memulai khutbah pertama dengan takbir sebanyak sembilan kali.
- Memuji Allah SWT dengan membaca Alhamdulillah.
- Membaca sholawat Nabi “Allahumma solli ‘ala Saidina Muhammad wa ‘ala ali Saidina Muhammad”.
- Berpesan untuk keluarga sendiri agar terus bertakwa dan lebih meningkatkan ibadah kepada Allah SWT.
- Akhiri khutbah pertama salat Id di rumah dengan membaca ayat suci Al Quran atau Fatihah empat (Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas).
Khutbah Shalat Idul Fitri Hari Kedua
Saat akan memulai khutbah hari kedua, disunnatkan untuk memulai khutbah kedua dengan takbir sebanyak tujuh kali.
Tata cara khutbah sama seperti hari pertama, cuma ada penambahan bacaan doa di akhir khutbah.
Untuk bacaan doa di akhir khutbah sifatnya bebas bisa untuk keselamatan keluarga maupun seluruh umat Islam di seluruh dunia. (Pba/Gpe)