Lentera Uniska, Banjarmasin – Dibawah kepemimpinan Afif Khalid, Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari (MAB) telah mengalami banyak perubahan, termasuk fasilitas dan penambahan ruangan.
FH Uniska telah ada sejak 2008. Kemudian mendapatkan Akreditasi B pada tahun 2015 hingga sekarang.
Uniknya, berbeda dengan dekan fakultas lain di Uniska, usai dilantik Afif Khalid tak tunggu waktu. Setiap harinya FH Uniska selalu berbenah dan semakin menjadi lebih baik.
Berbanding terbalik dengan fakultas yang sudah lama berdiri dan berada dibawah kepemimpinan dekan yang tak berganti, tak harap dapat fasilitas lebih.
Beberapa ruangan baru yang ditambahkan tersebut yakni:
- Ruang Peradilan Semu
- Ruang Seminar
- Ruang Mediasi dan Legal Drafting
- Ruang Semu Peradilan Pajak
- Ruang Baca
- Ruang Semu Lidik dan Sidik Tindak Pidana
- Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH)
- Unit Penjaminan Mutu (UPM)
Tak hanya penambahan ruang yang signifikan, perbaikan gedung dan fasilitas ruangan juga dilakukan Afif. Terlihat dari jauh, terbentang jelas FH Uniska dengan nama-nama ruangan didinding pagar gedung.
Wallpaper dinding pun terpasang lengkap baik diluar maupun dalam ruang. Menariknya, ruangan kelas pun ikut diperbaiki, termasuk dari horden, cat dinding, papan tulis, meja dosen, penghapus, spidol hingga AC pun ikut baru.
Saat ditanya reporter Lentera, Afif mengaku bahwa itu semua demi kenyamanan mahasiswa, Ia juga menceritakan sedikit, sejak dilantik Afif telah menyampaikan visi misinya untuk melahirkan mahasiswa yang ideal dengan berbagai fasilitas yang memadai.
“Saya ingin membuat mahasiswa tersenyum dengan langkah kami dan bangga dengan ruangan yang mewah, ” ungkapnya.
Tentu dengan banyaknya ruangan yang dibuat, dana yang dikeluarkan pun tak sedikit. Atas dasar itu Afif mengatakan sempat mendapatkan kabar tak sedap. Dikabarkan dana untuk pembuatan fasilitas itu meminta lebih kepada pihak yayasan dan rektor.
Ada juga yang mengatakan memungut dari mahasiswa. Tetapi, Afif menepis pernyataan tersebut. Ia tidak memungut dari mahasiswa, dosen maupun rektor. Tetapi berasal dari operasional, sponsor, bahkan dari dana pribadi.
“Para sponsor-sponsor. Namun 90 persen dana yang dikeluarkan ialah dari fakultas sendiri. Kami juga ingin mahasiswa bisa menikmati dengan apa yang mereka bayar, jadi kami kembalikan lagi hak-hak yang telah mereka bayar, ” jelasnya.
Diakhir, Afif mengatakan tugas seorang pemimpin di kampus bukan hanya memikirkan diri sendiri tetapi juga mahasiswanya. Agar tidak selalu memungut dana kepada mahasiswa.
“Karena tidak semua mahasiswa itu adalah orang yang mampu,” ujarnya.
Kedepan FH Uniska akan menambah ruangan Mahkamah Konstitusi (MK), Lembaga Sengketa, buku diperpustakaan dan memperbaiki sekretariat BEM FH Uniska. (Jtp/Gba)