Lomba Infografis Perdana UKM PSU Berakhir, Juri : Originalitas Karya Perlu Diperhatikan

Foto : @ukmpsu.uniska_

Lentera Uniska, Banjarmasin – Lomba infografis dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara (PS) Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari (Uniska MAB) berhasil dapatkan tiga pemenang yang diumumkan sekaligus ditutup pada Rabu, 13 Juli kemarin.

Lomba infografis ini merupakan program kerja (proker) dari humas PSU, yang dimulai 13 Juni lalu dengan mengusung tema “Pengaruh Musik Untuk Kesehatan Mental Masyarakat di Era Sekarang”.

Sebelumnya, pendaftaran dikenakan biaya Rp 25.000. Melihat minimnya peserta, Guslianno Ketua Pelaksana lomba memutuskan, untuk pendaftaran digratiskan.

Guslianno juga menyayangkan. Dari dua kategori yakni tingkat Universitas dan SMA/Sederajat, hanya ada dua pendaftar dari tingkat SMA.

“Jadinya, kita gabung aja dengan setingkat mahasiswa,” ujarnya seusai acara.

Kendati demikian, Guslianno yang merupakan angkatan 2020 ini berharap kedepan bisa ditingkatkan terkait promosi lomba.

Terlepas dari itu, Juri lomba Muhammad Iksan yang merupakan desainer media sosial mengungkapkan, ada tiga poin yang menjadi masalah peserta di setiap lomba desain infografis.

Pertama, originalitas karya yang harusnya diperhatikan peserta, bukan hanya mengambil asetnya tetapi juga memperhatikan aset tersebut berbayar atau tidak dan harus dimodifikasi.

Kedua, memahami antara tema dan judul karya. Karena judul karya seharusnya tidak sama dengan tema melainkan implementasi dari tema tersebut.

Ketiga, isi dari infografis yang dibuat tanpa perumusan masalah.

Dari 25 orang pendaftar, 16 orang yang mengumpulkan karyanya dan tiga orang dipilih menjadi pemenang, yakni M Rizal Kurniawan dari FISIP Uniska sebagai juara 1, Hilmy Al Shidiq dari FTI Uniska sebagai juara 2 dan Adi Saputra dari FSI Uniska sebagai juara 3.

M Rizal Kurniawan menyampaikan kepada para pencari lomba agar terus mengasah kemampuan dan jangan merasa puas dengan hasilnya.

“Karena kita harus mengikuti trend-trend yang berjalan saat ini,” ucapnya.

Terakhir, Muhammad Iksan juri lomba berpesan agar dapat menjadikan kesalahan yang sudah disebutkan sebagai evaluasi untuk pengembangan bakat.

“Pemenang jangan berbesar kepala, karna diatas langit masih ada langit dan yang tidak menang jangan berkecil hati, dari sini anda juga belajar dan mengevaluasi diri bagaimana bisa menjadi lebih baik,” pungkasnya. (Krm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *