Sang Guru Besar Peternakan Dapat Gelar ASEAN Engineering

Rektor Uniska MAB perlihatkan sertifikat gelar ASEAN Engineering di ruang kerjanya, Senin (14/11/2022)

LENTERAUNISKA.ID, BANJARMASIN – Rektor Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari (MAB), Abdul Malik mendapat gelar baru.

Dia dianugeri ASEAN Engineering oleh ASEAN Federation of Engineering Organization (AFEO).

Gelar tersebut resmi disandang Abdul Malik pada 21 Agustus 2022 di Johor, Malaysia.

ASEAN Engineering diberikan kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan dan kompetensi sebagai insinyur profesional agar dapat melakukan kegiatan praktek keinsinyuran di kawasan ASEAN.

Pencapaian ini diperoleh dengan diawali mengikuti sertifikasi Insinyur Profesional (IP) di Persatuan Insinyur Indonesia (Pll) untuk memperoleh IPM (Insinyur Profesional Madya).

Hal ini dilakukan untuk memenuhi amanat UU Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran dan PP RI Nomor 25 Tahun 2019 tentang peraturan pelaksanaan UU Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran, pada pasal 17 bahwa setiap insinyur yang akan melakukan praktik keinsinyuran di Indonesia harus memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur.

Awalnya, Malik dengan latar belakang Sarjana Peternakan mengambil Insiyur Profesi (IP), dengan syarat sudah lima tahun lulus Sarjana Peternakan.

Kemudian, dalam Insiyur Profesi (IP) terbagi menjadi tiga yakni Insiyur Profesi Madya, Utama, dan Pertama.

Sebelum itu, rektor dua periode ini memiliki gelar Insinyur Profesional Utama (IPU).

“Ada Insinyur Profesional (IP) tadi terserah belakangnya ada Pertama, Madya atau Utama tergantung beban nilai yang diujikan,” kata Rektor Uniska MAB, Abdul Malik, Senin (14/11/2022).

Setelah mendapatkan gelar profesi tingkat Indonesia, ia lanjut mengajukan tingkat ASEAN. Semisal disetujui, maka berhak mendapatkan gelar ASEAN Engineering.

“Semua yang berprofesi boleh mengajukan juga dengan rekomendasi dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII),” jelas Malik.

Jebolan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini mengatakan, penyandang gelar ASEAN Engineering terkait keahlian dan pengetahuan tak hanya diakui di Indonesia, melainkan juga diakui di tingkat ASEAN.

Di kampus Uniska, Malik bukan satu-satunya yang mendapat gelar ASEAN Engineering. Wakil Dekan lll, Fakultas Teknik Uniska MAB, Akhmad Gazali juga menyandang gelar ASEAN Engineering. (katdin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *