Siring Jadi Tempat Cari Nafkah UMKM, Pedagang: Jangan Sampai Kebijakan Mematikan Usaha Rakyat Kecil

Objek wisata Siring Banjarmasin dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk meraup berbagai keuntungan.

LENTERAUNISKA.ID, BANJARMASIN – Destinasi wisata Siring Banjarmasin menjadi tempat terbaik bagi usaha micro kecil menengah (UMKM) untuk meraup pundi-pundi rupiah, salah satunya dirasakan Mathori, pedagang es blender.

Mathori mulai berjualan pada tahun 2000 silam, pada waktu itu Menara Pandang belum ada di Siring. Ia mengaku bersyukur dibuatnya menara tersebut dan Siring menjadi destinasi wisata.

“Masih jalanan biasa, masih sepi jadinya,” ungkapnya, Sabtu (29/10).

Destinasi wisata yang terletak di Jalan Kapten Pierre Tendean, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) ini menjadi ikonik Banjarmasin karena lima tempat uniknya, yakni Patung Maskot Bekantan, Klenteng Soetji Nurani, Menara Pandang, Pasar Terapung dan menjadi Jalur Jogging.

Akibat Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahun lalu, membuat destinasi tersebut ditutup. Hal ini tentu berdampak kepada perekonomian para pegadang.

Untungnya November 2021 lalu, Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor yang akrab disapa Paman Birin membuka kembali Siring untuk umum.

“Baru saat dibuka Paman Birin, banyak orang mulai keluar lagi,” ucap Mathori.

Meski saat ini sudah dibuka dan ramai pengunjung, bukan serta-merta banyak pembeli, Mathori mengatakan pendapatan juga bergantung pada hari dan cuaca.

“Kalau hari biasa (hari kerja) bisa 100 ribu atau dibawahnya, hari libur bisa diatasnya,” katanya.

Karena berjualan di lapangan terbuka, tentu tidak terlepas dari cuaca buruk seperti hujan, para pedagang terpaksa harus menutup sementara dagangannya.

“Kadang kalau sudah hujan turun dan tidak reda-reda hujannya, saya lebih baik pulang karena tidak ada yang beli,” ungkap Mathori.

Mathori berharap pemerintah Kalsel dapat mengambil kebijakan yang seimbang dengan melihat kondisi rakyatnya, terutama masalah penutupan pasar atau tempat jualan.

“Jangan sampai mematikan usaha rakyat kecil yang berdagang untuk kehidupan anak dan istri,” pungkasnya. (Pamua)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *