LENTERAUNISKA.ID, BANJARMASIN – Pentas Tunggal (Pentung) angkatan 20 Sanggar Titian Barantai (STB) Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari (Uniska MAB) di Gedung A Uniska Banjarmasin, Minggu (8/1) malam.
Karena tidak ada tempat khusus, STB menyulap ruang perkuliahan untuk menjadi panggung teater dengan tema ‘Yang Tersisa Yang Berlayar’ ini.
Pentas dibuka dengan penampilan Tari Tandik Alun oleh tujuh anggota perempuan STB kemudian dilanjut drama ‘Mencari Keadilan’.
Menariknya, dalam pelagaan mengisahkan kendala seorang hakim yang diperankan oleh Bayu Gonji dan Esti Moli, mereka bimbang untuk mengadili kasusnya.
Dijelaskan ketua pelaksana, Ahmad Dani Mahendra bahwa filosofinya diambil dari karya seorang penyair asal Jerman, Bertolt Brecht.
“Seorang hakim yang kebingungan memutuskan suatu perkara dan hakim juga manusia,” bebernya.
Sisi yang ingin disampaikan STB yakni memahami bahwa seseorang yang memiliki jabatan tahu peran dan bertanggungjawab.
Dani mengatakan bahwa hakim tidak bisa langsung menentukan salah dan benar tanpa pertimbangan dan bukti yang kuat.
“Kita tidak bisa menyalahkan salah satu pihak dan belum tentu pihak yang kita protes selalu benar,” terang Dani.
Meski berlangsung saat cuaca hujan, pagelaran Mencari Keadilan dari STB Uniska ini berhasil menarik minat penonton. (Omoi)