Lab BK Catat Sekitar 50 Kasus Aduan Konseling di Kampus Uniska MAB

Foto : BBC News Indonesia

LENTERAUNISKA.ID, BANJARMASIN – Laboratorium Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Islam Kalimatan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari (MAB) aktif layani warga Uniska dalam menerima aduan yang mengarah pada kekerasan seksual.

Dalam satu tahun, BK mencatat sedikitnya kurang dari 50 kasus aduan, diantaranya aduan kekerasan seksual.

Selain itu, ada juga aduan depresi, menyakiti diri, hingga mau bunuh diri yang pernah dilayani Lab BK dengan kategori tingkat ringan, sedang, dan berat.

Disinggung mengenai pelecehan seksual, warga Uniska pada umumnya sering mendapati pelecehan secara verbal, catcalling misalnya yang mengarah pada siulan menggoda.

“Bukan sampai level (pemaksaan), tapi catcalling kemudian dicolek tapi tetap membuat tidak enak,” kata Sekretaris Prodi BK, Rudi Haryadi, Selasa (31/1).

Dari kasus yang pernah ditangani, Rudi mengungkapkan pelaku mulai dari tenaga pengajar, teman sekelas hingga senior di organisasi kampus.

“Karena kita buka layanan di kampus, maka tidak sedikit yang lapor bahwa telah mengalami pelecehan seksual yang sifatnya ringan,” tambahnya.

Ia menegaskan, sekecil apapun perlakuan pelecehan seksual harus segera ditangani dan korban harus dilindungi.

“Bukan hanya catcalling, tapi bercanda dengan modus,” paparnya.

Mayoritas Korban Pelecehan Adalah Mahasiswi

Salah seorang mahasiswi di salah satu fakultas mengalami keresahan akibat kerap diajak bercanda dengan omongan yang mengarah kepersoalan seksual.

“Bercandanya tidak etis hingga membuat tidak nyaman dan di organisasinya juga banyak cowo sehingga sering jadi primadona,” sebutnya.

Rudi menganggap, hasil dari relasi kuasa yang rentan terjadi antara senior dan junior dan kuasa tenaga pengajar ke mahasiswa yang punya kepentingan terkait nilai jadi faktor pengundang terjadinya kekerasan seksual.

“Artinya ketika orang merasa berkuasa terhadap atas orang lainnya maka disitulah ada kesempatan untuk melakukan itu dan ada peluang melakukan hal semena-mena,” tandasnya.

Menurut absensi, Lab BK sudah lama didirikan dan kembali aktif sejak tahun 2015.

“Saya masuk Uniska tahun 2010 sudah ada laboratorium BK, sebelumnya juga sudah ada karena itu juga menunjang akreditasi,” tutup Rudi. (Gentol)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *