
LENTERAUNISKA, BANJARMASIN – Aksi politikus Swedia yang membakar Alquran mendapat kecaman dari berbagai kalangan.
Aksi mengecam tindakan pembakaran Alquran di Swedia digelar di depan Kampus Universitas Islam Kalimantan (Uniska) MAB Banjarmasin, Jalan Adyaksa, Sungai Miai, Banjarmasin, pada Kamis (9/2).
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dari Kajian Dakwah Kampus (KDK) Al Karomah Uniska berdiri di pinggir jalan dengan memegang spanduk bertulis perlawanan ‘Senghaja Membakar Alquran Sama dengan Melecehkan Agama Islam’ dan poster bertuliskan ‘Alquran Dibakar Sama dengan Membakar Ghirah Kaum Muslimin’.
Ketua Umum KDK Al Karomah Uniska, Noor Awaliansyah mengatakan aksinya itu merupakan bentuk kutukan pelaku yang sengaja membakar Alquran.
“Berani membakar Alquran sama halnya menghina agama islam,” katanya saat aksi berlangsung, Kamis (9/2).
Massa pun berharap pemerintah Swedia memeberi sanksi kepada Rasmus Paludan.
“Agar pemerintah swedia bisa mendengar aspirasi kami dan menghukum pelaku pembakar Alquran tersebut,” ujar Awaliansyah.
Dilansir dari tempo, pembakaran Alquran di Swedia berawal saat Rasmus Paludan melakukan demonstrasi di depan Kedutaan Besar Turki. Usai menyampaikan gagasan, Paludan membakar Alquran dengan korek api.
Tak hanya membakar Alquran, Pemimpin politik Denmark-Swedia yang juga Kepala Partai Politik Sayap Kanan Denmark Starm Kurs itu juga menyampaikan sikap meremehkan Islam dan migrasi ke Swedia.
Paludan mengklaim aksinya itu merupakan bentuk kebebasan berekspresi. Jika ada yang tidak terima dengan aksinya, ia mempersilahkan warga keluar dari Swedia. (Marus)