Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh, Diantaranya Cegah Kanker

haibunda.com

LENTERAUNISKA.ID – Umat muslim seluruh Dunia sedang menjalankan ibadah puasa. Mereka dituntut untuk menahan makan dan minum dari terbit hingga terbenamnya matahari.

Sebagian penelitian mengungkapkan bahwa puasa memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Bahkan, puasa dinilai dapat menyembuhkan beberapa penyakit serius dan puasa juga diadaptasi menjadi metode diet yang efektif.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut apa saja manfaat dari puasa bagi kesehatan.

Pertama, puasa bermanfaat untuk membantu meningkatkan kesehatan jantung serta menurunkan tekanan darah.

Menurut hasil penelitian, menjalani puasa selama 8 minggu dapat mengurangi kadar kolesterol LDL (jahat) dan trigliserida darah sebesar 25 persen hingga 32 persen.Hasil studi lain menunjukkan bahwa puasa efektif menurunkan risiko penyakit arteri koroner dan diabetes sebagai pemicu sakit jantung.

Kedua, puasa dinilai menjadi alternatif sehat untuk membantu menurunkan berat badan dan kadar lemak hingga 9 persen.Beberapa penelitian menemukan, puasa jangka pendek dapat meningkatkan metabolisme serta kadar neurotransmitter norepinefrin untuk mempengaruhi penurunan berat badan.

Selain itu, menjalankan puasa selama lebih dari seminggu bisa membentuk kebiasaan baru yang mengontrol asupan kalori ke dalam tubuh.

Ketiga, manfaat puasa untuk kesehatan tubuh juga berkaitan terhadap fungsi otak yang bisa mencegah gangguan sistem saraf.

Meski penelitian terhadap manusia masih minim, beberapa hasil studi pada hewan menunjukkan, puasa mampu meregenerasi sel saraf yang membantu fungsi kognitif otak.

Sementara hasil studi lainnya melaporkan, puasa dapat mengurangi risiko dari penyakit Alzheimer dan Parkinson.

Keempat, dengan berpuasa tubuh akan mengalami proses detoksifikasi alami. Ketika puasa selama 12 jam lamanya, tubuh tidak akan mendapatkan asupan makanan ataupun minuman.

Hal tersebut membuat tubuh dan organ-organ lainnya beristirahat sementara waktu, serta membantu proses detoksifikasi atau pembuangan selama menjalani puasa.

Kelima, yakni mengontrol gula darah. kadar glukosa darah akan mengalami penurunan sehingga tubuh kekurangan glikogen atau cadangan glukosa.

Kondisi tersebut tentunya bermanfaat bagi kadar gula darah supaya semakin terkontrol, stabil dan mencegah timbulnya lonjakan drastis.

Penelitian pada 10 orang dengan diabetes tipe 2 menunjukkan, puasa intermiten jangka pendek secara signifikan mampu menurunkan kadar gula darah.

Keenam, peradangan akut yang disebabkan oleh gejala penyakit ringan atau kronis seperti kanker, jantung, dan rheumatoid arthritis, diklaim sangat membahayakan kesehatan tubuh.

Salah satu cara untuk mengurangi kondisi peradangan itu bisa diatasi dengan berpuasa yang menganut sistem seperti intermittent fasting atau puasa pada umumnya.

Sebuah penelitian membuktikan, puasa intermiten selama satu bulan secara signifikan efektif menurunkan tingkat inflamasi sekaligus membantu meningkatkan kesehatan.

Ketujuh, puasa dipercaya sebagai langkah awal untuk menurunkan berat badan. Hal itu diakibatkan berkurangnya asupan yang masuk ke dalam tubuh serta keinginan ngemil selama berpuasa, secara langsung berkontribusi terhadap penurunan berat badan. Selain itu, puasa juga efektif untuk menjaga berat badan tetap ideal.

Beberapa penelitian menemukan bahwa puasa jangka pendek dapat memperlancar metabolisme dengan meningkatkan kadar neurotransmitter neropinefrin yang dapat membantu menurunkan berat badan. Dengan begitu, tubuh akan terhindar dari risiko obesitas yang jadi biang terjadinya penyakit lainnya.

Kedelapan, saat berpuasa Human Growth Hormone (HGH) atau hormon pertumbuhan manusia merupakan salah satu jenis hormon protein yang banyak berperan dalam kesehatan tubuh.

Hormon protein tersebut terlibat dalam membantu pertumbuhan tubuh, metabolisme, penurunan berat badan, dan kekuatan otot.

Hasil studi menemukan kadar hormon protein dapat meningkat secara alami dan signifikan berkat puasa.

Terakhir, manfaat puasa untuk kesehatan tubuh juga berkaitan terhadap pencegahan penyakit kanker karena berperan dalam menghambat pembentukan tumor.

Bagi penderita kanker, puasa selama 72 jam sebelum pengobatan dinilai efektif meminimalkan efek samping pasca kemoterapi.

Selain menekan pertumbuhan sel kanker, puasa dapat memperbaiki sel-sel stem yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh sehingga lebih kuat melawan kanker. (Inuy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *