LENTERAUNISKA – Setiap tahunnya, Hari Raya Idul Adha dirayakan pada 10 Dzulhijjah. Pemerintah sendiri telah menetapkan 1 Dzulhijjah jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023.
Dengan demikian, Idul Adha jatuh pada Kamis (29/6) mendatang.
Ada dua jenis puasa sunah yang dianjurkan dilakukan jelang Idul Adha. Keduanya adalah puasa Tarwiyah dan Arafah.
Ini tidak dapat dijadikan sandaran atau hujjah syar’iyyah.
Keutamaan Puasa Arafah 9 DzulhijjahAdapun keutamaan puasa 9 Dzulhijjah atau puasa Arafah yakni dapat menghapus dosa selama dua tahun. Rasulullah ﷺ bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ
Artinya: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR Muslim).
Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus sebab puasa Arafah adalah dosa kecil (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113).
Berikut bacaan niat puasa Arafah:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta’ala.”
Idealnya, niat puasa dibacakan sebelum memasuki waktu sahur atau malam hari sebelumnya.
Setelah membacakan niat, lanjutkan dengan santap sahur dan salat Subuh. Puasa dilakukan dengan menahan lapar dan hawa nafsu sejak matahari terbit hingga tenggelam. (Munis)