LENTERAUNISKA.ID, BANJARMASIN – Hanya berselang satu hari setelah kebakaran di Handil Bakti, dua kampus besar di Kalimantan Selatan (Kalsel) siaga bencana.
Kampus tersebut yakni Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin yang di Banjarbaru dan Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari (MAB) yang di Handil Bakti, Barito Kuala.
Pada Jumat (22/9) lalu, sekitar pukul 17.00 WITA kobaran api mengancam gedung perpustakaan dan satu unit pos satpam di kampus 2 UIN Antasari.
“Suara api menjalar terdengar keras, ternyata api sudah dekat,” sebut seorang mahasiswi UIN, Icha.
Berdasarkan pantauan tim LPM Sukma saat itu, titik api hanya berjarak puluhan meter dari area kampus.
Pada sore itu, Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB), kepolisian, relawan dan warga kampus bahu membahu menjinakan si jago merah.
Kondisi tersebut bertahan hingga Sabtu, (23/9) dini hari sebelum akhirnya kebakaran lahan dapat dipadamkan.
Pada Selasa (26/09), sekitar pukul 11.30 WITA api kembali berkobar di dekat Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) dan di samping gedung rektorat.
Hembusan angin yang kencang membuat puing-puing abu sisa kebakaran bertebaran dan membuat kotor bangunan.
Beruntung sejumlah relawan berdatangan dan mulai melakukan penyemprotan.
Berselang hari Minggu, Senin (25/9) pesan beruntun dari mahasiswa Uniska di kampus Handil Bakti memperlihatkan kebakaran lahan.
Dari laporan tim Lentera di lapangan, sekitar pukul 12.00 WITA kebakaran lahan terjadi dan berjarak ratusan meter di belakang dua gedung Fakultas Ekonomi dan Teknik Uniska.
Bahkan, Rektor Uniska Abdul Malik langsung turun ke lokasi guna beri isyarat siaga bencana untuk antisipasi api mendekati gedung.
Tim kontraktor Agrabudi yang sedang menggarap gedung baru rektorat pun juga ikut menggali sumber air dengan menggunakan alat berat.
“Ketika ada kabar tim langsung datang. Mudah mudahan tidak meluas,” imbuh rektor.
Tampak sejumlah relawan juga sudah mulai melakukan penyemprotan.
Ironisnya, 5 jam kemudian api sudah mendekati gedung Fakultas Teknik, kepulan asap kelabu dan puing-puing abu sisa kebakaran bertebaran.
Diketahui, kondisi tersebut bertahan hingga dini hari Selasa (26/9) sebelum akhirnya dapat dipadamkan.
Untungnya, sergapan api di dua kampus tersebut tak mengenai gedung, sehingga tidak menimbulkan kerusakan.
Menariknya, gedung di dua kampus tersebut sama-sama masa pembangunan yang didirikan di atas lahan yang luas dan jauh dari kepadatan.
Sayangnya, pendirian bangunan di wilayah tersebut menjadi teror tersendiri kampus di musim kemarau dan rawan kebakaran saat ini.(Sukma/Lentera)