Bisa Terkena Sanksi! Lembaga Etik Uniska Ingatkan Jauhi Praktik Joki Tugas

Ilustrasi joki tugas kuliah. Sumber: kompas.id

LENTERAUNISKA.ID, BANJARMASIN – Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari (MAB) sedang memasuki musim Ujian Akhir Semester (UAS) pada tanggal 8 – 13 Januari 2024.

Agenda tersebut sudah disusun kampus melalui kalender akademik tahun 2023/2024 dengan SK Rektor Uniska bernomor: 305/KEP/UNISKA/A.1/VII/2023 pada tanggal 29 Juli 2023.

Dalam melaksanakan UAS, dosen akan memberikan tugas melalui berbagai metode tergantung kebijakan masing-masing untuk dipenuhi para mahasiswanya.

Untuk itu, Kepala Lembaga Etik Uniska, Adwin Tista mewanti-wanti agar tak sesekali mendekati jasa alternatif atau praktik joki.

Menurutnya, menggunakan jasa joki tugas termasuk dalam ranah pemalsuan identitas antar pelaku dan pengguna jasa.

“Penipuan dalam dunia pendidikan, karena perbuatan ini masuk dalam ranah delik aduan,” ujar Adwin, Minggu (7/1/2024) kepada Lentera melalui Whatsapp.

Dosen Fakultas Hukum (FH) ini menegaskan, mahasiswa yang terindikasi menggunakan jasa joki bisa dilaporkan secara tertulis kepada fakultas.

Atas persetujuan rektor, dari laporan tersebut memungkinkan Lembaga Etik melakukan proses pemeriksaan.

“Bila hal tersebut terbukti, Etik bisa rekomendasikan yang bersangkutan dilakukan surat peringatan, skorsing dan untuk nilai harus dinyatakan tidak lulus,” tegas Adwin.

Fenomena joki pun mendapat perhatian dari dosen Bimbingan dan Konseling (BK) Uniska, Eka Sri Handayani.

Ia menilai, terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi fenomena joki di Tanah Air.

“Tekanan akademik misalnya, kan masing-masing dosen punya kriteria sendiri,” ungkap wanita yang juga berprofesi sebagai Psikolog ini.

Menurut Sri, sapaannya akrabnya, hal tersebut rentan terjadi terhadap individu yang belum terbiasa dengan etos kerja.

Misalnya saja, terdapat beberapa tugas yang tenggat akhir pengumpulannya sama dalam satu waktu.

“Waktu terbatas dan cuman bisa mengcover satu tugas sedangkan yang lainnya masih ada itulah yang menyebabkan terdorong mengerjakan kepada orang lain atau joki,” tutup Sri.

Editor : Salis Wahyu Tresnaningsih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *