
LENTERAUNISKA.ID, BANJARMASIN – Abdul Malik menempati pucuk kepemimpinan di Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari (MAB) sebagai rektor sejak tahun 2016. Bahkan, kembali dipercaya memimpin Uniska di periode kedua.
Dikutip dari kalimantanpost.com menyebutkan, Guru Besar Peternakan ini akan menghabiskan masa jabatannya di bulan April 2025.
Meski demikian, kepada Lentera, Abdul Malik mengatakan tugasnya untuk mengabdi dalam dunia pendidikan masih ada.
Ia akan melanjutkan kontribusinya dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai dosen di Fakultas Pertanian dan Peternakan (Faperta).
“Sebagai dosen Tri Dharma mencakup tiga yaitu mengajar, meneliti dan mengabdi. Rektor hanyalah tugas tambahan,” jelas Malik. Selasa (16/7/2024) ditemui di ruang kerja.
Ia menekankan, selama menjabat rektor tidak mengurangi komitmennya terhadap kegiatan akademis sehari-hari. Bahkan aktivitas mengajar setiap hari tetap dilakukan selama menjabat sebagai rektor.
Abdul Malik menyatakan banyak rencana strategis untuk Uniska yang diharapkan dapat terealisasi di sisa masa jabatannya seperti pengenalan program unggulan Joint Degree, Double Degree dan Fast Track.
Dijelaskannya, Joint Degree merupakan inisiatif kerja sama antara dua perguruan tinggi.
Hal ini memungkinkan mahasiswa untuk menyelesaikan sebagian dari studi di luar negeri dan mendapatkan ijazah dari kedua institusi tersebut.
Sementara itu, Double Degree memungkinkan mahasiswa meraih dua gelar akademis sekaligus dalam satu periode. Studi ini memberikan keuntungan kompetitif yang besar di pasar kerja global.
“Kami sangat berharap Uniska dapat merealisasikan Joint Degree ini dalam waktu dekat, semoga program ini disetujui oleh Kemendikbudristek karena memerlukan izin dari pusat,” ujar Malik.
Program tersebut diyakini mampu meningkatkan lagi kualitas pendidikan di Uniska dengan memperkaya pengalaman akademis dan profesional mahasiswa.
Terlebih, membuka peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman internasional yang berharga dan meningkatkan reputasi Uniska di kancah nasional dan internasional.
Editor: Eka Nurrisma