Page 21 - Majalah 9 LPM Lentera
P. 21
RELIGI
Pertama, perkara maksiat atau
Berpalingnya Allah dari Hamba-Nya perbuatan yang diharamkan
Allah SWT. hukumnya wajib
ditinggalkan. Bukan hanya
tidak bermanfaat, melainkan
juga membahayakan diri
sendiri, di dunia, maupun di
akhirat. Akibatnya ia pun
menjadi buta, tidak bisa
membedakan mana yang hak
dan batil (Yusri as-Sayyid
Muhammad, Badai’ at-Tafsiri
al-Jami’i li Tafsiri Ibn al-Qayyim).
Allah Swt. berfirman, “Jika
seorang hamba berbuat dosa
maka akan ditorehkan noktah
hitam di dalam hatinya.
Namun, jika ia
meninggalkannya dan
beristigfar niscaya hatinya akan
dibersihkan dari noktah hitam
itu. Sebaliknya jika ia terus
berbuat dosa, noktah-noktah
hitam akan terus bertambah
hingga menutup hatinya.
Itulah dinding penutup yang
Allah sebutkan dalam ayat
(sekali-kali tidak demikian,
sebenarnya apa yang selalu
mereka kerjakan itu menutup
hati mereka.” (QS al
Muthaffifin: 14)
Kedua, hal-hal yang
dimakruhkan dalam agama,
juga berlebih-lebihan dalam
mengerjakan perkara yang
dibolehkan agama, yang sama
sekali tidak mengandung
manfaat justru terkadang
menghalangi seseorang dari
berbuat kebajikan. Salah
K ita wajib bersyukur ketika bersabda berpalingnya kesalahan orang lain dan lupa
satunya ialah masalah lisan.
kepada Ketiga,
sibuk
mengurusi
Allah masih memberikan umatnya.“Tanda
sendiri.
diri
kita nikmat fisik yang Allah dari hamba-Nya adalah dia memperbaiki
sehat dan sempurna untuk bisa (hamba) disibukkan dengan Padahal seorang muslim
beribadah karena ada di antara sesuatu yang tidak bermanfaat s e m e s t i n y a
kita yang Allah cabut nikmatnya. dan sesungguhnya orang yang bersungguh-sungguh untuk
Berhati-hatilah, ini adalah telah kehilangan sesuatu dari memperbaiki dirinya sebelum
pertanda Allah membencinya. umurnya untuk selain ibadah, ia menyibukkan diri mengurui
Ada dua hal yang terjadi pada tentu sangat layak baginya kekurangan orang lain. Ia
seorang hamba jika Allah kerugian yang panjang. Barang berupaya merealisasikan
membencinya. Pertama, Allah siapa umurnya telah melebihi 40 keselamatan dan menjauhkan
cabut nikmatnya beribadah tahun sementara amal segala hal yang akan
padahal sandang, pangan, dan kebaikannya tidak melebihi membinasakannya.
maka Allah Swt. pun menegaskan
keburukannya
amal
papannya tercukupi. Ia enggan bersiap-siaplah masuk neraka,” kembali dalam firman-Nya,
bahkan berat baginya untuk kitab Ayyuhal Walad, Imam Al “Mengapa kalian suruh orang
beribadah Allah cabut nikmat Ghazali. lain (mengerjakan) kebaikan,
beribadah darinya. Kepada muridnya, Imam Al sedangkan kalian melupakan
Kedua, Allah sibukkan ia dengan Ghazali mengatakan. diri (kewajiban) mu sendiri.
berbagai perkara yang tidak “Nasihat dari Rasulullah SAW. tersebut sudah Padahal kalian membaca
bermanfaat. Nabi memberikan cukup bagi orang yang ahli ilmu. Lalu apa saja Al-Kitab (Taurat). Maka
nasihat kepada muridnya yang termasuk dalam perbuatan yang tidak tidakkah kalian berpikir?” (QS
berupa hadist. Nabi SAW bermanfaat bagi seorang muslim?”. Al-Baqarah: 44). (Znb)
Lentera Uniska 2022 | PAGE 19

