
LENTERAUNISKA.ID, BANJARMASIN – Pernahkah kamu merasa takut ketinggalan sesuatu? Perasaan ini dikenal dengan istilah “FOMO” atau Fear of Missing Out, yang merupakan rasa cemas tertinggal momen, tren, atau pembaruan tertentu.
FOMO sering kali muncul di kalangan Gen Z, terutama di platform media sosial seperti Instagram, yang memiliki fitur Story sebagai ruang berbagi momen.
Di era ini, semakin banyak orang yang merasa perlu memperbarui Story mereka, entah itu saat pergi ke tempat keren atau mencoba pengalaman baru.
Dorongan untuk terus terlihat seru dan up-to-date mendorong para pengguna untuk mengunggah aktivitas sehari-hari mereka ke khalayak luas.
Menurut sebuah studi oleh Przybylski et al. (2013), FOMO terkait dengan kebutuhan seseorang untuk selalu terhubung dengan pengalaman orang lain.
Penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang mengalami FOMO cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial untuk mengikuti aktivitas teman-teman mereka.
Dalam konteks ini, interaksi di Story Instagram yang ramai dengan komentar dan respons emoji dapat memperkuat kecenderungan FOMO di kalangan pengguna.
Tekanan untuk selalu tampil menarik terkadang membuat pengguna merasa harus memamerkan momen terbaik, meskipun tidak selalu menggambarkan perasaan sebenarnya.
Namun, kita bisa mengurangi efek FOMO dengan menggunakan media sosial secara bijak, mengingat bahwa yang terlihat di Story hanyalah sebagian kecil dari kehidupan seseorang.
Mengelola FOMO dengan cara ini dapat membantu Gen Z menjaga keseimbangan antara kehidupan nyata dan digital.