Lentera Uniska, Banjarmasin – Jelang Pemilihan Rektor (Pilrek) periode 2021-2025, suhu politik di Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari (MAB) masih sejuk.
Sampai sekarang, belum ada desas-desus soal nama pasti yang akan maju sebagai kandidat rektor untuk 5 tahun ke depan. Memang, pendaftaran bakal calon rektor baru akan dibuka pada 1 sampai 9 Maret nanti.
Presiden Mahasiswa (Presma) Uniska MAB terpilih periode 2020-2021, Zikri Nur Abadi, menyinggung bakal calon yang maju nanti agar tidak sekadar mengumbar janji dan visi-misi.
“Janji politik itu boleh saja, tapi harus sesuai dengan kesanggupan juga,” ucapnya kepada Lentera, Jumat (26/02).
Zikri menegaskan, rektor idaman para mahasiswa bukan hanya memikirkan soal kemajuan kampus. Melainkan juga harus siap dikritik dan mendengarkan aspirasi mahasiswa.
Jangan sampai rektor yang merupakan pucuk pimpinan tertinggi di Perguruan Tinggi justru sulit untuk berkomunikasi dengan mahasiswa.
“Rektor harus dekat sama mahasiswa, yang dekat sama ormawa. Karena komunikasilah yang perlu dibangun antara mahasiswa dengan rektor,” tegasnya.
Selain itu, Zikri berharap rektor terpilih dapat melayani dan lebih mementingkan mahasiswa. Ia tegaskan, rektor harus menjalankan tugas dan wewenang sebagaimana mestinya.
“Jangan sampai kebijakan yang dikeluarkan itu hanya berdasarkan kepada yayasan. Soalnya di Uniska ini bisa kita bilang pengambil keputusan bukan di tangan rektor, tapi di yayasan,” tambahnya.
Sampai sekarang mahasiswa Fakultas Ekonomi itu mengaku belum tahu siapa kandidat yang akan maju sebagai bakal calon Rektor periode 2021-2025.
Menurutnya, para bakal calon nanti perlu melakukan sosialisasi kepada mahasiswa. Meski dalam proses pemilihannya nanti, mahasiswa tidak mempunyai hak pilih.
“Kitakan gak tau visi misinya masing-masing, latar belakangnya. Mungkin juga perlu adanya sosialisasi dan harus melibatkan ormawa itu pentingnya,” pungkasnya. (Bro/Itl)
