Lentera Uniska, Banjarmasin – Beberapa baliho promosi Universitas Islam Kalimantan Selatan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari (MAB) yang terpasang di jalan membuat geram sejumlah mahasiswa. Hal itu dikarenakan baliho tersebut dianggap mengandung unsur politik praktis menuju pemilihan calon Gubernur 2020.
Padahal, sejatinya kampus merupakan lembaga pendidikan yang wajib terbebas dari kegiatan politik praktis. Oleh karena itu, kegiatan kampanye haram dilakukan di tempat pendidikan sesuai dengan ketentuan yang ada.
Ketentuan tersebut tertuang dalam Pasal 280 ayat 1 huruf h Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Dalam pasal tersebut dijelaskan “Pelaksana, peserta, dan tim kampanye Pemilu dilarang: menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan”.
Dimotori Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Uniska, mereka melanjutkan aspirasinya ke petinggi kampus agar melenyapkan baliho yang dianggap mengandung politik praktis tersebut.
Presiden Mahasiswa Uniska Muhammad Padliansyah menyebut hal ini dapat mencoreng nama baik Universitas.
“Uniska seharusnya menjunjung tinggi nilai kebenaran dan pendidikan tanpa terselip politik serta masuk dalam politik praktis yang tidak hanya memalukan kita tetapi juga memalukan Universitas di luar sana,” katanya saat ditemui pada Rabu (15/09).
Padli meminta kepada petinggi kampus agar kiranya baliho yang masih terpampang di jalan tersebut untuk sesegeranya dicabut.
“Kami dari BEM Uniska meminta baliho tersebut dicabut agar nama kampus kita tidak jadi perbincangan di luar sana,” lanjutnya.
Saat ditemui tim lenterauniska.id, Wakil rektor lll Uniska Idzani Muttaqin mengaku tidak bisa menanggapi hal ini karena bukan wewenangnya untuk membahas tentang baliho tersebut.
“Kalau baliho itu wewenang Yayasan,” tuturnya.
Menurutnya, sosok Paman Birin dipandang sebagai Ketua Alumni dan Ketua Dewan Penyantun, maka dari itu hal tersebut tidak berkaitan dengan politik praktis yang dilontarkan oleh mahasiswa.
“Paman Birin ini kami lihat dari sisi Ketua Alumni dan Ketua Dewan Penyantun bukan masalah dari politiknya,” ungkapnya.
Dosen Fakultas Teknik ini pun menyambut baik atas keluhan dari mahasiswa dan menyatakan akan melanjutkan laporan dari mahasiswa ini ke Rektor. (Tim)