
LENTERAUNISKA.ID, BANJARMASIN –Mengangkat isu pendidikan serta buruh, Gerakan Kolektif Ruang Sadar Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari (MAB) adakan diskusi terbuka pada Kamis (1/4/2025).
Kegiatan yang diselenggarakan di kampus Uniska Adhyaksa ini, bertujuan menciptakan ruang refleksi tentang hak-hak buruh sekaligus mengaitkan pada perayaan Hari Pendidikan Nasional.
Dalam hal ini, terdapat enam tuntutan untuk melindungi hak-hak buruh. Pertama, melindungi buruh dari ketenagakerjaan yang baru. Kedua, mencegah adanya PHK massal dan bentuk satgas PHK dengan melibatkan kaum buruh minimal sampai tingkat provinsi.
Ketiga, tolak outsourcing (alih daya) dan hubungan kerja kemitraan serta Keempat, mewujudkan upah layak.
Kelima, memberantas korupsi dengan mengesahkan undang-undang perampasan aset. Serta keenam, melindungi pekerjaan rumah tangga dengan mengesahkan rancangan undang-undang perlindungan rumah tangga.
Pendidikan dan buruh memiliki keterkaitan erat. Pada hakikatnya, pendidikan seharusnya menjadi jalan menuju kemerdekaan berpikir dan bertindak, bukan sekadar alat untuk mencetak tenaga kerja.
M. Maulidinur Rahman, Penggerak Gerakan Kolektif Ruang Sadar Uniska berharap pendengar dapat meresapi esensi kegiatan sebagai bahan refleksi diri.
“Bahwasannya May Day dan Hardiknas tindak hanya untuk dirayakan, tapi untuk membuka ruang kesadaran bagi kita semua” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, diskusi ruang terbuka dapat menjadi gerakan masif yang dapat terselenggara rutin setiap hari senin dan kamis. Tak hanya itu, ia pun mennyampaikan bahwa akan mengadakan kegiatan lapak baca serta lapak menulis berlokasi di kampus Uniska.
“Jadi kami juga berharap, kawan-kawan mahasiswa Uniska juga turut menjadi penggerak digerakkan yang kami inisiasi” ungkapnya.
Editor : Putri Rahayu Namirah